Sabtu, 16 Maret 2019

REPRODUKSI BAKTERI

Reproduksi bakteri secara umum dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual).
Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan 3 cara yang meliputi pertumbuhan tunas (bud), fragmentasi, dan pembelahan biner. Sedangkan reproduksi seksual atau yang biasa disebut paraseksual dilakukan melalui 3 cara yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi.

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri

Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

a. Pertumbuhan Tunas

Untuk metode pertumbuhan tunas, pada sel bakteri reproduksi dimulai dengan tumbuh dan berkembangnya sebuah tonkolan kecil pada salah satu ujung sel. Tunas ini mereplikasi genom, tumbuh membesar, menjadi sel anakan, dan pada akhirnya memisahkan diri dari sel induknya untuk menjadi bakteri baru.

b. Fragmentasi

Selama dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, bakteri umumnya akan melakukan reproduksi melalui metode fragmentasi. Protoplasma bakteri mengalami kompartementalisasi membentuk gonidia. Setelah kondisi lingkungan mulai menguntungkan, gonidia ini kemudian menjadi bakteri baru dengan replikasi genom pada setiap fragmennya.

c. Pembelahan Biner

Reproduksi Bakteri Pembelahan Biner
Pembelahan biner adalah cara yang paling umum ditemukan dalam proses reproduksi bakteri. Kendati demikian, pembelahan biner lazimnya hanya terjadi bila kondisi lingkungan sekitar dalam kondisi menguntungkan. Sel bakteri akan membelah menjadi 2 sel anak yang memiliki ukuran dan ciri khas yang serupa. Dalam proses pembelahan, akan terbentuk sebuah dinding lintas yang memisahkan kromosom pada 2 sel anak. Setelah terpisah, sel anak akan tumbuh dalam waktu 20 sampai 30 menit dan dapat mengulami proses pembelahan biner untuk menghasilkan bakteri baru. Hal inilah yang menyebabkan proses reproduksi bakteri dapat berlangsung sangat cepat terlebih jika tidak ada inhibitor di sekitar lingkungannya

2. Reproduksi Seksual pada Bakteri

Istilah reproduksi seksual sebetulnya tidak tepat digunakan untuk mengistilahkan cara reproduksi bakteri ini. Mengingat, meski terjadi perpindahan materi genetik antar bakteri, namun dalam prosesnya perpindahan ini tidak menghasilkan zigot. Oleh karenanya, para ahli menyebut proses reproduksi bakteri ini dengan nama paraseksual.
Reproduksi paraseksual sendiri meliputi 3 tahapan atau cara, yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi.

a. Transformasi

Transformasi adalah proses perpindahan sedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya 1 gen saja dari satu bakteri ke bakteri lainnya. Perpindahan ini meliputi proses fisiologis yang kompleks melalui lisis secara alamiah maupun kimiawi. Proses transformasi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan pada tahun 1928 oleh Frederick Griffith. Beberapa contoh bakteri yang melakukan proses ini misalnya Diplococcus pneumonia, Bacillus, Pseudomonas, Strepotococcus, dan Nesisseria.

Reproduksi Bakteri Transformasi

b. Transduksi

Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan bantuan bakteriofag atau virus menginfeksi bakteri. Proses transduksi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan pada tahun 1952 oleh Zinder dan Lederberg. 

Reproduksi Bakteri Transduksi

c. Konjugasi

Reproduksi Bakteri Konjugasi
Konjugasi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui jembatan sitoplasma. Bakteri pemberi materi genetik (DNA) disebut bakteri donor. Bakteri ini memiliki tonjolan yang disebut pili. Organel tersebut berfungsi sebagai alat yang mempermudah tubuh bakteri menempel dengan bakteri penerima donor. Proses konjugasi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan pada tahun 1946 oleh Lederberg dan Tatum. Bakteri yang melakukan konjugasi contohnya E. coli.







Untuk lebih jelasnya, mari kita saksikan video berikut ini:


Link terkait lainnya :

Kamis, 14 Maret 2019

KELAS MAYA


Kelas maya atau virtual class merupakan lingkungan belajar yang dibuat secara tatap muka secara langsung antara pengajar dan peserta didik. Yang mana pengajar sudah mempersiapkan bahan ajar dalam bentuk materi digital yang dapat diakses, disimpan dan dibagikan dengan internet yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Kelas maya menyajikan fasilitas kepada pengajar untuk mengupload bahan ajar yang dapat diunduh langsung oleh siswa yang ikut dalam kelas itu. Yang termasuk membedakan kelas maya dengan kelas biasa yakni pada keterbatasan komunikasi, sebab tidak terjadi muka secara langsung.
Pada kelas virtual, kemajuan proses belajar bisa dilihat oleh guru, siswa dan juga orang tua. Kelas virtual bisa dipakai sebagai penunjang kelas langsung “tatap muka” dan juga dipergunakan untuk pembelajaran jarak jauh murid dengan guru.
Tujuan Kelas Maya
  • Membuat pembelajaran yang bisa berlangsung kapan saja dan dimana saja dengan menghemat waktu dan biaya.
  • Dapat meningkatkan keterampilan pemakaian teknologi IT menjadikan lebih kreatif sekaligus menambah minat belajar.
  • Memaksimalkan kemampuan pribadi walaupun diluar kelas langsung/tatap muka.

Tujuan dari kelas maya antara lain yaitu:

Kelas Maya merupakan sebuah learning management system (LMS) yang dikembangkan khusus untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran online (daring) antara siswa dan guru kapan saja dan di mana saja.Pada waktu tertentu yang terjadwal oleh guru, siswa dapat mengikuti pembelajaran virtual dengan guru melalui tool komunikasi sinkronous (chat, video conference, audio conference, desktop sharing, whiteboard)
Rumah belajar  memfasilitasi dengan delapan fitur utamanya, dimana salah satunya adalah kelas maya. Kelas maya dapat dilihat pada URL https://belajar.kemdikbud.go.id/KelasMaya/

Untuk lebih jelasnya, mari kita saksikan video-video berikut ini :


Biologi, menginspirasi



BERSAMA RUMAH BELAJAR, DUNIA DALAM GENGGAMAN


Kemajuan dibidang teknologi kian pesat, terutama teknologi informasi. Satu demi satu bermunculan karya-karya terbaru dari setiap produk alat telekomunikasi dengan berbagai fasilitas. Demikian juga berbagai domain yang ada di dunia maya sangat memfasilitasi pengguna untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Informasi yang berkenaan dengan dunia pendidikan saat ini dengan sangat mudahnya dapat diakses. Masyarakat, pendidik dan peserta didik dengan mudahnya mendapatkan semua informasi tersebut. Tugas kita sebagai para pendidik, mengarahkan peserta didik agar dapat dengan bijaknya menggunakan gadget mereka. Meminimalisir dampak negatif dari penggunaan gadget dengan menawarkan domain-domain yang bersifat edukatif dan kompetitif.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) mengembangkan salah satu portal belajar online yaitu Rumah Belajar dengan domain https://belajar.kemdikbud.go.id.
Portal ini dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk mendukung proses mengajar yang lebih interaktif di kelas. Tak hanya itu, melalui laman itu maka peserta didik dapat menggunakannya sebagai bahan belajar alternatif, baik itu di dalam dan  luar  jam  sekolah, sehingga pengunaan gadget kearah domain yang tidak diharapkan dapat mulai kita minimalisir.
Portal Rumah Belajar memilki sejumlah fitur menarik seperti Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan Sumber Belajar. Fitur Buku Sekolah Elektronik menjadi alternatif untuk para peserta didik yang tidak dapat memiliki buku fisik, atau pun sebagai tambahan referensi acuan belajar selain dari buku yang telah dimiliki. Sejauh ini, BSE telah menyediakan lebih dari 2000 buku dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, dan SMA/SMK.
Mereka yang mengunjungi situs ini juga akan menikmati sebuah fitur bernama Sumber Belajar, di mana pengunjung bisa mendapatkan penjelasan materi pelajaran secara komprehensif dan interaktif. Setiap materi akan dikupas mulai dari kompetensi, materi, simulasi, latihan, dan tes. Seluruhnya disajikan dengan menggunakan audio video dan animasi, sehingga diharapkan akan memudahkan  peserta didik  memahami materi terkait.
Fitur lain yang bisa digunakan pendidik dan peserta didik melalui Rumah Belajar seperti Peta Budaya, untuk mempelajari berbagai macam budaya di Indonesia, Wahana Jelajah Angkasa, sebagai simulasi benda-benda angkasa, Bank Soal, kumpulan soal-soal latihan dan tes, maupun Kelas Maya, yaitu kelas virtual sehingga fasilitator atau guru dapat mengajar siswa dari jarak jauh.
Manfaat dari rumah belajar meliputi : (1) Sebagai sumber bahan belajar, meliputi Materi Pokok; Modul Online; Pengetahuan Populer; Bank Soal/Uji Kompetensi; Multimedia Interaktif; Video on Demand (VoD), dan dapat di download dan digunakan sesuai kebutuhan belajar, (2) Sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi: antar individu pendidik, antar peserta didik, antar sekolah, berbagi ide dan pengalaman, berita, artikel dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum, serta untuk menampilkan profil sekolahnya sebagai subdomain  rumah belajar, (3) Sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru, meliputi mengembangkan rencana pembelajaran di template RPP, bahan ajar yang sesuai kurikulum dan media pembelajaran (gambar, video, animasi, simulasi, audio, dan presentasi).
Rumah Belajar dapat menjadi alternatif yang baik, materi-materinya telah sesuai dengan kurikulum saat ini dan telah dikaji bersama dengan para pendidik yang berkompeten. Rumah Belajar ini hadir juga sebagai bagian dari pemanfaatan teknologi dalam belajar sehari-hari yang kini sudah menjadi hal umum, bahkan sudah terbilang wajib untuk beberapa kalangan. Belajar online merupakan cara belajar masa kini, generasi melek teknologi adalah generasi menjanjikan untuk masa depan lebih baik dan siap berkompetisi. Dunia dalam genggaman, belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.
Biologi, menginspirasi
Rumah Belajar, memfasilitasi
Link terkait :https://youtu.be/xJn1KR7tXms
                     https://youtu.be/RDLwXAzoXI8